HOME       TRAKTEER     ARTIKEL SAHAM      ARTIKEL FUNDAMENTAL      LO KHENG HONG      HAIYANTO     WARREN BUFFETT      NON SAHAM

PANS : Saham Group Panin yang Paling Cemerlang

Jika melihat nama besar group Panin, tentunya ada sangat banyak perusahaan private maupun public yang berada di dalamnya. Dari sekian perusahaan yang telah go public, beberapa di antaranya memiliki kinerja yang cukup baik namun tidak diikuti dengan kenaikan harga sahamnya. Hanya PT Panin Sekuritas lah yang mendapatkan kedua hal tersebut baik secara kinerja maupun nilai saham yang dimiliki.

Panin Sekuritas (PANS)
Didirikan tahun 1989, Panin Sekuritas memiliki berbagai produk di bidang keuangan mulai dari reksadana, transaksi efek, penjamin emisi efek serta pembiayaan nasabah. Panin Dana Maksima yang adalah produk unggulan perusahaan pun telah mendapatkan penghargaan sebagai Reksa Dana Saham Terbaik periode 10 tahun dengan aset di atas Rp 1,5 triliun. Selain itu juga ada banyak jenis reksa dana lainnya yang disesuaikan dengan profil resiko setiap investor.

Baca : Benarkah Reksadana dan Unit Link Tidak Lebih Baik dari Saham?

Di tahun 2016 Panin Sekuritas membukukan pendapatan Rp 547 miliar, dimana persentase pendapatan terbesar diperoleh dari kegiatan manajer investasi melalui PT Panin Asset Management sebesar Rp 292 miliar. Perusahaan juga mendapat pendapatan dari komisi perdagangan efek sebesar Rp 63 miliar dan dari penjamin emisi sebesar Rp 254 juta. Selain itu juga ada beberapa sumber pendapatan dari kegiatan pembiayan dan lainnya.

Merujuk pada data kepemilikan saham, sebenarnya PANS tidak dapat dibilang sepenuhnya milik Panin Group. Pemegang saham terbesar dimiliki oleh PT Patria Nusa Adamas dengan persentase 30%, selanjutnya Bank Panin 29% dan sisanya dimiliki oleh publik dengan 40,25%. Patria Nusa Adamas juga dimiliki oleh banyak orang yaitu Aries Liman, Koesman Hermawan, Handrata Sadeli, Poppy S. Dharsono, Kun Mawira dan Wong Ye Mey.

Rasio-rasio di atas menunjukkan bahwa kinerja saham Panin Sekuritas terbilang sangat baik dengan average ROE berada di atas 20% dan average ROA di atas 10%. Perusahaan juga menjaga rasio utang tetap sehat dengan rasio DER di bawah angka 1. Untuk persentase margin agak sulit diperhitungkan karena memang sektor finansial memiliki margin yang bagus. Hanya di tahun 2015 saja PANS mencatatkan rasio-rasio kurang baik, selebihnya sangat baik.

Baca : 5 Hal Penting Mengenai ROE, ROA dan ROI

Panin Sekuritas juga rajin membagikan dividen secara berkala setiap tahunnya mulai dari tahun 2008. Di tahun 2011 dan 2012, rasio pembayaran dividen perusahaan tergolong normal berada di level 35% namun dividen yield yang diterima investor terbilang cukup tinggi berada di atas 5%. Rasio dividen terus meningkat hingga di tahun 2015, perusahaan membagikan hingga 90% laba yang diperoleh di tahun 2015 tersebut.

Rekor tertinggi pembagian dividen adalah di tahun 2015 sebesar Rp 420/lembar, yang merupakan hasil net income yang diterima di tahun 2014. Data berikut menunjukkan bahwa perusahaan sudah berada di level sangat matang sehingga pengelola tidak khawatir untuk mendistribusikan hampir seluruh keuntungan di tahun sebelumnya.

Baca : Dividen

Jika melihat lebih mendetail untuk data tahun 2014 dan 2015, terdapat perbedaan jumlah saham yang beredar. Di sini perusahaan melakukan aksi buyback sejumlah 5.419.100 lembar dengan biaya total Rp 18.409.806.814, dimana harga rata rata buyback berkisar Rp 3.400/saham. Walaupun aksi ini baik, tapi investor perlu mengetahui bahwa sebelumnya perusahaan berencana melakukan buyback sebanyak 18 juta lembar. Dan juga info dari beberapa media menyebutkan bahwa untuk membiayai aksi ini, perusahaan meminjam uang dari bank.

Baca : Stock Buyback

Kesimpulan
Jika dibandingkan dengan saham group Panin lainnya, Panin Sekuritas memiliki rasio ROE dan ROA tertinggi yang ditopang pula dengan pembagian dividen secara regular. Hal ini membuat saham perusahaan sangat diminati oleh investor sehingga dapat mendongkrak harga saham ini terus naik. Yang perlu diperhatikan adalah apakah perusahaan tetap dapat mencatatkan pertumbuhan yang konsisten baik di masa mendatang, jika ya maka bukan tidak mungkin harga saham akan terus naik.

Baca : PNIN, Saham yang Selalu Undervalued

Comments

RECENT POSTS

    Popular posts from this blog

    Kapan Waktu Terbaik Membeli Saham?

    Lo Kheng Hong & Haiyanto Masuk Saham ABMM

    Haiyanto dan Surono Subekti Masuk ke Saham CFIN

    Apa yang Dapat Dipelajari dari Delisting Saham INVS ?

    Prospek Saham APLN dengan Penghentian Reklamasi Pulau G

    Benarkah Reksadana dan Unit Link Tidak Lebih Baik dari Saham?

    Analisa Saham Menggunakan PER dan PEG

    Perjalanan Sukarto Bujung dan Surono Subekti di saham MICE

    Saham TELE Turun di bawah Harga IPO, Apakah Masih Ada Prospek?

    BBKP Revisi Laporan Keuangan, Bagaimana Kondisi Perusahaanya?