Lo Kheng Hong Beli Saham MBSS. Kenapa?
Nama investor kawakan Lo Kheng Hong secara mengejutkan muncul pada laporan keuangan MBSS tahun 2016 pada tabel 20 pemegang saham terbesar. Emiten dengan nama lengkap Mitrabahtera Segara Sejati mencatatkan nama LKH sebagai pemegang saham ketiga terbesar setelah Indika Energy dan UBS Singapore. Padahal pada tahun 2015 nama LKH belum masuk sebagai pemegang saham terbesar, namun di 2016 namanya masuk dengan memegang saham sejumlah 48.024.700 lembar.
Dengan harga saham MBSS pada tahun 2016 yang berkisar di antara 220-400 (rata-rata 300), maka LKH mengeluarkan dana kurang lebih 14 miliar (48.024.700 lembar x Rp 300) untuk membeli 2,74% kepemilikan perusahaan MBSS. Ini bukan suatu hal yang mengejutkan pasalnya LKH adalah salah satu investor terkaya di Indonesia, beliau juga memegang saham PTRO sebanyak 114.312.200 lembar. Dengan harga saham PTRO pada 14 April 2017 yang berada di Rp 1.400, maka dia memiliki kurang lebih 160 miliar pada 1 jenis saham itu saja.
Baca : Melihat Jejak Lo Kheng Hong di Saham PTRO
Baca : Melihat Jejak Lo Kheng Hong di Saham PTRO
Emiten yang bergerak di bidang jasa transportasi dan logistik batubara sebenarnya memiliki kondisi keuangan yang kurang baik pada tahun 2015 dan 2016 karena membukukan kerugian cukup besar. Hal ini dikarenakan harga batubara yang turun membuat perusahaan batubara pun mengerem produksi dan diperparah juga dengan siklus perbaikan kapal setiap 5 tahun. Situasi ini membuat market menghukum saham ini menuju harga yang sangat rendah hingga ke kisaran Rp 300, padahal di tahun 2014 saat kondisi perusahaan masih untung harga saham berada di kisaran Rp 1.200.
Jika melihat laporan keuangan yang minus di 2015 dan 2016, tentunya ini bukan saham yang tepat untuk berinvestasi. Namun kita harus melihat kinerja saham ini ketika masih membukukan keuntungan mulai dari saat go pulic tahun 2011 hingga 2014.
Rasio usaha MBSS dari tahun 2010 sampai 2014 terbilang cukup cemerlang terlihat dari gross margin yang di atas 30% dan net margin di atas 20% kecuali tahun 2014 di mana net margin usaha 15%. Gross margin dan net margin ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan transportasi lainnya.
Baca : Gross Margin, Pretax Margin dan Net Profit Margin
Rasio keuangan perusahaan juga terbilang baik dilihat dari rasio liabilitas/ekuitas dan liabilitas/aset yang berada di bawah angka 1. Dengan kedua rasio tersebut di bawah angka 1 maka perusahaan pada kondisi terburuk pun dapat membayar utang dengan menggadaikan aset dan ekuitas.
Data Return on Asset(ROA) dan Return on Equity(ROE) masih berada di level yang cukup memuaskan di mana ROA rata-rata di atas 6% dan ROE rata-rata di atas 10%. Rasio ini pun cukup tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang berada di dalam industri yang sama.
Baca : 5 Hal Penting Mengenai ROE, ROA dan ROI
MBSS juga tercatat selalu membagikan dividen ketika perusahaan membukukan keuntungan yang berarti perusahaan sudah cukup matang dan tidak memerlukan terlalu banyak dana untuk diinvestasikan kembali. Terlihat pada tabel di atas bahwa nilai dividen selalu naik dimulai dari tahun 2012 di Rp 43/lembar hingga Rp 120/lembar pada tahun 2015. Persentase rata-rata pendapatan dividen cukup baik di angka 4%, kecuali pada tahun 2015 ketika harga saham turun drastis dan dividen yang dibagikan cukup tinggi sehingga persentasi menjadi 18.5%.
Baca : Dividen
MBSS sebagai anak usaha dari Indika Energy (INDY) juga terafiliasi dengan anak perusahaan INDY yang bergerak di bidang pertambangan batubara seperti Petrosea (PTRO), Kideco Jaya Agung, Multi Tambang Jaya Utama, dan beberapa perusahaan batubara lainnya. Tentunya hal ini dapat membantu mengamankan optimalisasi jasa transportasi logistik yang dimiliki oleh MBSS.
Kelemahan utama dari saham MBSS adalah terlalu bergantungnya perusahaan pada komoditas batubara yang akan membawa efek besar ketika permintaan lesu. Kenaikan harga batubara dari level 50$/ton ke 80$-100$/ton di akhir tahun 2016 semoga dapat membawa tren positif juga terhadap kinerja perusahaan. Terlepas dari hal tersebut, perusahaan sangat baik dalam mengelola rasio-rasio keuangan dan bisnis sehingga ketika harga batubara pulih kemungkinan harga saham pun akan naik.
Dengan kondisi perusahaan yang masih minus, maka tidak mungkin kita melihat dari sisi PER (Price / Earning). Indikator yang dapat digunakan untuk memutuskan membeli saham perusahaan ini adalah nilai PBV (Price / Book Value) sangat rendah yang berada di range 0,2-0,3. Di mana ukuran saham undervalued sering dilihat dari nilai PBV yang tidak mencapai angka 1. Jika nantinya saham MBSS bisa kembali mencapai PBV = 1, maka kita akan meraup keuntungan 3-5x lipat.
Baca : Analisa Saham Menggunakan PBV dan PSR
Sebagai referensi penulis juga memegang saham MBSS dalam jumlah kecil, namun berbeda periode entry dengan LKH yang berada pada posisi harga yang murah (200-400). Penulis entry pada harga yang cukup tinggi ketika kinerja perusahaan masih terbilang baik dan belum berada pada rapor negatif. Jadi saat ini penulis masih mengalami minus pada portofolio saham MBSS.
Jadi mari kita lihat apakah keputusan Lo Kheng Hong tepat dalam membeli saham MBSS?
Jika nantinya tepat, berapa persentase keuntungan yang akan diperoleh LKH dari saham ini?
Baca : Meneliti Pendapat Lo Kheng Hong Mengenai Saham BUMI
Jika melihat laporan keuangan yang minus di 2015 dan 2016, tentunya ini bukan saham yang tepat untuk berinvestasi. Namun kita harus melihat kinerja saham ini ketika masih membukukan keuntungan mulai dari saat go pulic tahun 2011 hingga 2014.
Rasio usaha MBSS dari tahun 2010 sampai 2014 terbilang cukup cemerlang terlihat dari gross margin yang di atas 30% dan net margin di atas 20% kecuali tahun 2014 di mana net margin usaha 15%. Gross margin dan net margin ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan transportasi lainnya.
Baca : Gross Margin, Pretax Margin dan Net Profit Margin
Rasio keuangan perusahaan juga terbilang baik dilihat dari rasio liabilitas/ekuitas dan liabilitas/aset yang berada di bawah angka 1. Dengan kedua rasio tersebut di bawah angka 1 maka perusahaan pada kondisi terburuk pun dapat membayar utang dengan menggadaikan aset dan ekuitas.
Data Return on Asset(ROA) dan Return on Equity(ROE) masih berada di level yang cukup memuaskan di mana ROA rata-rata di atas 6% dan ROE rata-rata di atas 10%. Rasio ini pun cukup tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang berada di dalam industri yang sama.
Baca : 5 Hal Penting Mengenai ROE, ROA dan ROI
MBSS juga tercatat selalu membagikan dividen ketika perusahaan membukukan keuntungan yang berarti perusahaan sudah cukup matang dan tidak memerlukan terlalu banyak dana untuk diinvestasikan kembali. Terlihat pada tabel di atas bahwa nilai dividen selalu naik dimulai dari tahun 2012 di Rp 43/lembar hingga Rp 120/lembar pada tahun 2015. Persentase rata-rata pendapatan dividen cukup baik di angka 4%, kecuali pada tahun 2015 ketika harga saham turun drastis dan dividen yang dibagikan cukup tinggi sehingga persentasi menjadi 18.5%.
Baca : Dividen
MBSS sebagai anak usaha dari Indika Energy (INDY) juga terafiliasi dengan anak perusahaan INDY yang bergerak di bidang pertambangan batubara seperti Petrosea (PTRO), Kideco Jaya Agung, Multi Tambang Jaya Utama, dan beberapa perusahaan batubara lainnya. Tentunya hal ini dapat membantu mengamankan optimalisasi jasa transportasi logistik yang dimiliki oleh MBSS.
Kelemahan utama dari saham MBSS adalah terlalu bergantungnya perusahaan pada komoditas batubara yang akan membawa efek besar ketika permintaan lesu. Kenaikan harga batubara dari level 50$/ton ke 80$-100$/ton di akhir tahun 2016 semoga dapat membawa tren positif juga terhadap kinerja perusahaan. Terlepas dari hal tersebut, perusahaan sangat baik dalam mengelola rasio-rasio keuangan dan bisnis sehingga ketika harga batubara pulih kemungkinan harga saham pun akan naik.
Dengan kondisi perusahaan yang masih minus, maka tidak mungkin kita melihat dari sisi PER (Price / Earning). Indikator yang dapat digunakan untuk memutuskan membeli saham perusahaan ini adalah nilai PBV (Price / Book Value) sangat rendah yang berada di range 0,2-0,3. Di mana ukuran saham undervalued sering dilihat dari nilai PBV yang tidak mencapai angka 1. Jika nantinya saham MBSS bisa kembali mencapai PBV = 1, maka kita akan meraup keuntungan 3-5x lipat.
Baca : Analisa Saham Menggunakan PBV dan PSR
Sebagai referensi penulis juga memegang saham MBSS dalam jumlah kecil, namun berbeda periode entry dengan LKH yang berada pada posisi harga yang murah (200-400). Penulis entry pada harga yang cukup tinggi ketika kinerja perusahaan masih terbilang baik dan belum berada pada rapor negatif. Jadi saat ini penulis masih mengalami minus pada portofolio saham MBSS.
Jadi mari kita lihat apakah keputusan Lo Kheng Hong tepat dalam membeli saham MBSS?
Jika nantinya tepat, berapa persentase keuntungan yang akan diperoleh LKH dari saham ini?
Baca : Meneliti Pendapat Lo Kheng Hong Mengenai Saham BUMI
Siang pak darnawan...
ReplyDeleteBole minta link nya yang 20 saham terbesarnya MBSS?
Saya cari2 di websitenya tapi ngak ketemu...
Thx before..
Bisa ditemukan pada data laporan keuangan tahun 2016.
DeleteUntuk download LK bisa di website http://www.idx.co.id/
di level sekarang 364. baik utk masuk kah ? apakah penulis plan utk enter?
ReplyDeleteTentu saja baik karena saham ini tergolong undervalued dan dengan beberapa penjelasan lain di dalam post ini.
DeleteSaya sendiri sudah masuk ketika posisi harga cukup tinggi dan kinerja perusahaan sedang bagus2nya.
Thanks ulasannya pak. Kalau sektor pelayaran prospeknya gimana pak?
DeleteSaya tidak merasa sektor transportasi (pelayaran) adalah sektor yang bagus dalam jangka panjang karena butuh dana besar untuk ekspansi namun hanya memiliki sedikit pembeda dengan kompetitor.
DeleteNamun pastinya ada celah untuk make profit ketika saham undervalued.
Perusahaan lain yang berada pada sektor yg sama dengan MBSS apa aja ya pak?
ReplyDeleteMBSS adalah leader di coal transportation, TRAM, LEAD jg mempunyai tongkang, tp MBSS saat ini fokus di coal transport. Management MBSS berencana masuk ke oil and gas transport.
Deletekalo penulis bisa dapat uang utk invest. akankah penulus invest di MBSS lagi diharga terdiskon kyk sekarang 350an
ReplyDeleteMasuk atau tidaknya ke suatu investasi harus dilihat dari banyak hal seperti prospek di masa mendatang, resiko, nilai real saham, keseimbangan portofolio / sektor dan berbagai hal lainnya. Jadi di sini penulis tidak akan memberikan jawaban ya atau tidak.
Delete~In the end, do your own research and be confident. No one can predict the market~
maaf pak sebelumnya, saya meminta pendapat/saran saja tentang mbss. perkiraan pak darmawan dengan melihat laporan q1 mbss yang rugi, perkiraan q2 nya bagaimana? terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteAkan sulit untuk menebak bagaimana kondisi perusahaan di q2 ini, untung atau rugi ada sangat banyak faktor yang mempengaruhi. Lebih mudah bagi kita untuk menganalisa berdasarkan fakta yang sudah dipublish oleh perusahaan.
DeleteDari sana baru kita perhitungkan potensi keuntungan dan resiko untuk masuk ke saham ini atau bertahan (bagi yang sudah masuk).
Saya tetap yakin akan mbss pak. Saya sdh keep sr tahun lalu. Cuma saya jual belikan juga kalau naik banyak. Tp anda berapa pak? Thx
ReplyDeleteSaya masih belum memikirkan TP di angka berapa, toh posisi saya masih minus di saham ini. Walaupun nantinya jika berubah menjadi plus, harus melihat beberapa faktor terutama harga batubara. Jika sudah tidak ada alasan untuk dikeep baru akan saya jual.
Deletekmren sempet k 800 an.. skrg 500.. sudah saatny masuk ato masi bisa k bawah 500 an lg
ReplyDeleteSemua kemungkinan baik naik ataupun turun bisa terjadi di bursa saham. Ada baiknya untuk melihat gaya investasi anda apakah sebagai long term atau short term investor. Jika short term bisa menggunakan analisa teknikal dengan chart. Jika long term bisa menggunakan tulisan di atas sebagai panduan untuk masuk ke saham ini atau tidak.
Delete
ReplyDeleteTerimakasih utk ulasan yg bagus sekali tentang MBSS.
Menurut saya , Keputusan Lo Khneg Hong masuk MBSS sejak harga di 200-400 adalah tepat sekali. Saya beranui meramalkan, berdasarkan hitungan analisa Fundamental saya yang tak pernah salah ini, harga MBSS akan berada di sekitar 550 - 560 di awal awal tahun 2019.
ReplyDeletePrediksi anda ternyata benar pak.. Walaupun tahun 2020 turun karna sentimen korona
Deletesaya juga berani meramalkan..gara gara Corona..harga MBSS pasti ada di sekitar 300-an saja dan belum akan kemana mana...
DeletePbv nya berapa ya mbss
ReplyDelete