Posts

Showing posts from July, 2018
HOME       TRAKTEER     ARTIKEL SAHAM      ARTIKEL FUNDAMENTAL      LO KHENG HONG      HAIYANTO     WARREN BUFFETT      NON SAHAM

BBTN Terjerat Kasus Pembobolan, Bagaimana Prospeknya?

Image
Bulan April hingga Juni 2018 ini menjadi momen dimana saham BBTN mengalami penurunan cukup dalam. Dari posisi tertinggi di Rp 3.750, saham BUMN ini turun hingga ke level Rp 2.370/lembar. Bank BTN pun harus rela kehilangan 36% kapitalisasi pasar bersamaan dengan para investor yang membukukan kerugian jika masuk di harga yang cukup tinggi. Hal ini sebenarnya tidaklah mengherankan karena memang di periode tersebut bursa saham sedang mengalami koreksi. Hampir semua sektor turun beriringan dengan IHSG dan itu juga dialami oleh sebagian besar saham sektor perbankan. Akan tetapi BBTN masuk ke dalam salah satu saham perbankan yang membukukan penurunan paling dalam. Banyak investor mulai mengaitkan penurunan ini dengan kasus yang tengah melilit Bank BTN. Sebenarnya mulai dari tahun 2016, BBTN telah terjerat dengan kasus pemalsuan bilyet yang merugikan nasabah Rp 240 miliar. Kasus ini pun sudah dibawa ke ranah hukum dan telah memenjarakan beberapa orang yang terlibat dalam aksi ini. Namu

Mana yang Lebih Penting : Win or Don't Loss?

Image
Setiap investor yang berencana masuk ke bursa saham selalu berharap untuk memperoleh keuntungan besar dari investasi mereka. Tidak ada yang salah dengan mindset ini, tapi nyatanya hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak investor setelah mendapatkan keuntungan menjadi terlalu percaya diri sehingga keuntungan pun berbalik menjadi kerugian. Setelah beberapa kerugian yang membuat stress akhirnya mereka pun menyerah dari bursa saham. Lalu ketika bertemu dengan teman atau keluarga, mereka selalu mengatakan bahwa investasi saham sangat beresiko. Beberapa orang lainnya walaupun telah mengalami kerugian tidak pantang menyerah dan terus mencoba berharap suatu hari nanti bisa memperoleh keuntungan. Mengutip quote dari Warren Buffett ada 2 peraturan sederhana mengenai investasi :  "Rule no 1 : never lose money, Rule no 2 : never forget rule no 1" . Dari quote ini sudah jelas bahwa hal terpenting dalam investasi tidak terletak pada berapa keuntungan yang dapat kita cap

Haiyanto Cuan Miliaran dari Saham INAI

Image
Haiyanto sebenarnya bukanlah nama yang baru di bursa saham Indonesia walau memang nama beliau tidak seterkenal Lo Kheng Hong. Data mengenai dirinya pun tidak banyak ditemukan di internet dan publik hanya mengenal nama tersebut dari beberapa laporan keuangan yang menempatkan beliau dalam komposisi pemegang saham. Keuntungan yang diperoleh beliau di bursa saham pun tidak pernah dipublish oleh berbagai media. Namun ketika penulis sedang melakukan research saham, penulis menemukan hal yang menarik mengenai saham INAI yaitu terdapat nama Haiyanto di dalamnya. Dan ternyata beliau memperoleh untung besar di saham yang namanya tidak terlalu familiar di bursa saham. Mari kita lihat bagaimana kinerja saham INAI yang dihold oleh Haiyanto Indal Aluminium Industry (INAI) Berdiri pada tahun 1971, perusahaan bergerak di bidang manufaktur dan fabrikasi produk profil aluminium ekstrusion dan instalasinya. Per tahun 2017 pendapatan perusahaan bersumber dari 3 divisi yaitu Construction Service

Prospek Saham BNBR Usai Reverse Stock

Image
Sungguh malang nasib saham Bakrie & Brothers (BNBR). Baru saja perusahaan melakukan reverse stock yang menaikkan harga saham menjadi Rp 500/lembar. Dalam selang waktu 1 bulan dari tanggal reverse stock 31 Mei 2018, kini saham BNBR telah disuspen di harga Rp 70/lembar atau turun sebanyak 86%. Jika nantinya gembok suspen dibuka, bukan tidak mungkin harga saham bisa kembali lagi ke Rp 50. Aksi korporasi ini pun terbilang gagal total karena tidak berhasil mengembalikan kepercayaan dari investor. Melalui artikel kali ini, penulis akan coba menjabarkan situasi dan kinerja perusahaan Bakrie & Brothers Bakrie & Brothers (BNBR) Didirikan tahun 1961 oleh alm. H. Achmad Bakrie yang merupakan cikal bakal bisnis konglomerat Group Bakrie. Achmad Bakrie sebagai generasi pertama Bakrie mengembangkan usaha mulai dari manufaktur pipa baja hingga menjadi holding company dengan puluhan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Mulanya BNBR adalah holding company yang men