Posts

Showing posts from October, 2017
HOME       TRAKTEER     ARTIKEL SAHAM      ARTIKEL FUNDAMENTAL      LO KHENG HONG      HAIYANTO     WARREN BUFFETT      NON SAHAM

Analisa Saham BIRD dan TAXI dengan Keberadaan Taxi Online

Image
Peta persaingan bisnis di bidang transportasi khususnya taxi penumpang telah berubah sangat cepat dalam beberapa tahun belakang ini. Jika sebelumnya bisnis taxi didominasi oleh 3 kelompok yaitu Taxi Biru Bluebird, Taxi Putih Express dan selain 2 Taxi tersebut. Sekarang peta persaingan berubah menjadi 2 kelompok yaitu Taxi Online dan Taxi Konvensional. Walaupun sama-sama menyediakan transportasi darat, namun kedua kelompok ini menjalankan bisnis dengan cara yang sangat berbeda. Taxi konvensional membutuhkan kantor, armada taxi, lahan pooling, driver, serta perizinan. Di lain pihak, taxi online menjalankan bisnis dengan bertindak hanya sebagai perantara antara pemilik kendaraan dan penumpang. Tentunya taxi online pun tidak membutuhkan armada taxi, lahan pooling, driver serta banyak izin. Taxi online hanya berfokus pada pengembangan aplikasi, perekrutan pemilik kendaraan serta mendapatkan penumpang. Oleh karena itu perusahaan tidak membutuhkan investasi besar seperti yang dilakuk

Gross Margin, Pretax Margin, dan Net Profit Margin

Image
Gross Margin Adalah persentase keuntungan kasar dibagi dengan pendapatan. Perhitungan keuntungan kasar diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan COGS (cost of goods sold) atau total modal.  Contoh sederhana sebagai berikut : A menjual koran seharga Rp 1.000 (revenue) dengan modal Rp 800 (COGS), maka A memperoleh keuntungan Rp 200 (gross profit). Gross margin = Rp 200 (gross profit) : Rp 1.000 (revenue) = 20%. Perhitungan COGS di bisnis perdagangan terbilang sederhana karena hanya memiliki 2 komponen yaitu harga jual dan modal. Berbeda di bisnis pabrikan atau jasa yang harus menghitung biaya bahan baku, listrik, tenaga kerja, dan lain-lain. Semakin tinggi gross margin yang dihasilkan maka semakin mudah bagi perusahaan untuk membayar utang, biaya bunga, asuransi, serta pengembalian hasil kepada para investor. Pretax Margin Adalah persentase keuntungan sebelum pajak dibagi dengan pendapatan. Berbeda dengan gross margin yang hanya menghitung COGS, pre-tax lebih mendalam dengan m

Apa yang Dapat Dipelajari dari Delisting Saham INVS ?

Image
Di tanggal 22 September 2017 lalu, kabar menghebohkan terjadi pada saham INVS yang mengalami delisting atau penghapusan saham dari bursa secara paksa oleh BEI. Saham dengan nama lengkap Inovisi Infracom akan benar-benar dihapus per tanggal 23 Oktober mendatang. Walaupun begitu saat ini saham masih dapat diperdagangkan di pasar negosiasi. Sebenarnya saham INVS juga sudah lama tidak diperdagangkan atau disuspend dengan alasan untuk menghindari perdagangan yang tidak wajar. Hal tersebut berkaitan kesalahan pelaporan keuangan perusahaan dan telah berlaku mulai dari bulan Febuari 2015. Data laporan keuangan perusahaan pun hanya tersedia hingga tahun 2013 di website resmi BEI. Inovisi Infracom (INVS) Berdiri tanggal 11 Mei 2007, perusahaan memiliki bisnis utama di bidang jasa infrastruktur dan telekomunikasi. Di tahun 2013, INVS memiliki pendapatan bersumber dari bidang infrastruktur telekomunikasi 85%, batubara 5% dan konstruksi infrastruktur 10% dengan membukukan pendapatan Rp 1,67

Menakar Prospek Right Issue Saham SILO

Image
Di tahun 2017 ini salah satu perusahaan yang melakukan aksi right issue dengan perolehan dana besar yaitu Siloam International Hospital (SILO). Dana yang diperoleh dari aksi right issue ini tidak tanggung-tanggung mencapai angka Rp 3 triliun. Tentunya dana tersebut akan menjadi modal tambahan bagi setiap perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis. Banyak pendapat bahwa aksi right issue membuat para investor rugi karena memberikan efek dilusi pada kepemilikan saham. Namun sebelum menghakimi aksi right issue tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana kinerja perusahaan saat ini dan potensi dengan adanya right issue. Baca :  Keuntungan dan Kerugian Right Issue Siloam International Hospital (SILO) Berdiri pada tahun 1996 dengan nama PT Sentralindo Wirasata, SILO memiliki 4 rumah sakit di tahun 2010. Mulai dari tahun 2011, Siloam Hospital menjadi jaringan rumah sakit dengan semakin agresif membangun dan mengakuisisi rumah sakit yang sudah ada. Per tahun 2016 tercatat ada 23 ruma

Seven Eleven Tutup, Bagaimana Kondisi MDRN?

Image
Polemik tutupnya semua gerai Seven Eleven pada akhir bulan Juni 2017 masih menyisakan banyak cerita bagaimana perusahaan menyelesaikan tanggung jawab utang kepada para supplier dan bank. Selain itu perusahaan juga dituntut untuk segera menyelesaikan pembayaran gaji dan pesangon kepada para karyawan. Artikel Sebelumnya :  Akuisisi Sevel Batal, Untung atau Rugi bagi CPIN? Dengan hilangnya 70% pendapatan utama yang bersumber dari Seven Eleven, maka mau tidak mau perusahaan juga harus merumahkan 1.200-1.300 karyawan seiring tutupnya gerai. Pihak manajemen pun menyampaikan bahwa perusahaan akan fokus ke bisnis yang masih berjalan hingga saat ini yaitu di bidang distributor peralatan kesehatan medis (medical imaging) dan peralatan percetakan (RICOH IT Solution). Namun dari laporan tahun 2016, kedua bisnis selain 7-Eleven hanya dapat menyumbang Rp 216 miliar dari total pendapatan Rp 891 miliar atau setara 25% dari pendapatan total. Bisnis medical imaging pun saat ini sedang tidak