Posts

Showing posts from December, 2017
HOME       TRAKTEER     ARTIKEL SAHAM      ARTIKEL FUNDAMENTAL      LO KHENG HONG      HAIYANTO     WARREN BUFFETT      NON SAHAM

Prospek Saham KRAS dengan Kerugian Selama 5 Tahun (2012 - 2016)

Image
Tidak semua saham BUMN berkinerja baik, itulah kalimat yang sesuai untuk mengambarkan bahwa pemerintah sekalipun tidak dapat lari dari resiko suatu usaha. Tercatat ada 4 perusahaan terbuka milik pemerintah yang merugi : Garuda Indonesia (GIAA), Aneka Tambang (ANTM), Indofarma (INAF), dan Krakatau Steel (KRAS). Dari keempat perusahaan tersebut, hanya KRAS lah yang mengalami kerugian selama 5 tahun berturut-turut dari periode tahun 2012 hingga 2016. Baca : Menakar Saham GIAA atas Kerugian Kuartal 1 Tahun 2017 PT Krakatau Steel (KRAS) Berdiri tahun 1970, Kraktau Steel menjelma menjadi produsen baja terbesar di Indonesia. Perusahaan memiliki 3 produk utama yaitu baja lembaran panas (hot rolled coil), baja lembaran dingin (cold rolled coils) dan batang kawat (wire rods) dengan kapasitas produksi 3,15 juta ton di tahun 2016. KRAS go public di tahun 2010 dengan melepas 20% saham ke publik. Hingga tahun 2016, komposisi saham publik di saham KRAS tetap di angka 20%. * nilai dalam

Analisa Delisting Saham BRAU dan TKGA

Image
Mengikuti jejak pendahulunya yaitu Inovisi Infracom (INVS) yang lebih dulu delisting dari bursa, dua saham yang bergerak di bidang pertambangan batubara yaitu Berau Coal Energy (BRAU) dan Permata Prima Sakti (TKGA) juga ikut terkena delisting. Kedua saham ini melengkapi daftar desliting di tahun 2017 ditambah juga dengan saham di sektor transportasi yaitu Citra Maharlika Nusantara Corpora (CPGT) atau yang lebih dikenal dengan nama Cipaganti. Baca :  Perjalanan Saham CPGT : Bermula dari Investasi Bodong Berakhir dengan Delisting Berau Coal Energy (BRAU) Berdiri pada tahun 2005 dengan nama PT Risco, perusahaan mulanya bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, perkebunan, dan lain-lain. Pada tahun 2006, perusahaan berfokus pada usaha pertambangan batubara yang dioperasikan oleh anak usaha PT Berau Coal. Di tahun 2010, perusahaan go public dengan menawarkan 10% saham kepada publik. Kepemilikan saham di Berau cukup simple yang hanya terbagi menjadi 2 yaitu Asia Resourc

Analisa Saham Menggunakan PER dan PEG

Image
Price to Earning Ratio Adalah rasio finansial yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan dengan cara membagi harga saham saat ini dengan pendapatan per saham / earning per share (EPS). Rasio ini paling sering digunakan oleh para investor karena berhubungan dengan berapa uang yang dihasilkan suatu perusahaan. Data EPS yang digunakan di rumus tersebut adalah data EPS tahunan, namun setiap perusahaan mengeluarkan data EPS per kuartal atau periode 3 bulan. Jika data EPS pada kuartal 1 sudah keluar, investor bisa memperoleh data EPS tahunan dengan nilai EPS tersebut dikali 4. Begitu pula jika data EPS kuartal 2 yang tersedia, nilai EPS dikali 2 untuk memperoleh data EPS tahunan. Namun data tersebut tentunya tidak pasti, karena pendapatan perusahaan terus berubah. Berikut contoh perhitungan PER pada saham LPCK :  EPS Q1 - 2016 : 320 Harga saham Q1 - 2016 : Rp 7.075 PER Q1 -2016  = Harga Saham / EPS Tahunan = Rp 7.075 : (320 x 4) = 5,5 *Dikarenakan EPS Q1 hanya untuk periode 3 bu

Quotes Terbaik dari Buku The Warren Buffett Way

The basic ideas of investing are to look at stocks as businesses, use market fluctuations to your advantage, and seek a margin of safety. That’s what Ben Graham taught us. A hundred years from now they will still be the cornerstones of investing ~Ide sederhana dari investasi adalah melihat saham sebagai bisnis, gunakan pergerakan market untuk keuntunganmu, dan carilah keamanan dari margin / batasan. Itu adalah apa yang diajarkan Ben Graham. 100 tahun dari sekarang, hal ini masih akan menjadi panduan dalam berinvestasi~ It’s far better to buy a wonderful company at a fair price than a fair company at a wonderful price ~Jauh lebih baik untuk membeli sebuah perusahaan hebat pada harga yang wajar daripada sebuah perusahaan wajar pada harga yang hebat~ All we want is to be in businesses that we understand, run by people whom we like, and priced attractively relative to their future prospects ~Semua yang kami mau adalah berada dalam bisnis yang kami mengerti, dijalankan oleh orang