Posts

Showing posts from November, 2017
HOME       TRAKTEER     ARTIKEL SAHAM      ARTIKEL FUNDAMENTAL      LO KHENG HONG      HAIYANTO     WARREN BUFFETT      NON SAHAM

Apa Sektor Saham yang Paling Tahan Terhadap Krisis?

Image
Merujuk dari website IDNFinancials, saat ini IHSG memiliki 9 sektor besar yang dilengkapi dengan 56 industri di dalamnya. Walaupun begitu tidak semua industri di atas memiliki saham di dalamnya, beberapa industri masih belum memiliki penghuni. Sektor terbesar adalah Basic Industry dengan memiliki 9 industri di dalamnya, sedangkan sektor terkecil adalah Property yang hanya memiliki 3 industri saja. Setiap sektor tersebut pun memiliki kondisi bisnis yang berbeda-beda sehingga menghasilkan ROE, ROA, dan margin yang berbeda pula. Kita sebagai investor yang berinvestasi di bursa saham dapat memanfaatkan sektor dan industri yang beragam ini untuk melakukan strategi diversifikasi portofolio. Kita juga perlu memperhatikan setiap sektor pun pasti memiliki saham yang masuk dalam kategori bluechip dan kategori losser. Kategori bluechip umunya hanya berjumlah sedikit dibandingkan saham yang ada di kategori losser. Namun sebelum masuk lebih lanjut tentunya kita harus memahami karakteristik dar

Menakar Prospek Right Issue Saham TPIA

Image
Salah satu emiten yang menggelar right issue dengan dana jumbo di tahun 2017 ini adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Tidak tanggung-tanggung, aksi korporasi ini menghasilkan uang senilai Rp 5,03 triliun dari penerbitan 279 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 18.000/saham. Skema HMETD yang berlaku adalah rasio 47 : 4 yaitu setiap 47 saham lama berhak memperoleh HMETD sebanyak 4 lembar saham baru. Selain bertujuan untuk pengembangan usaha, right issue ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi persyaratan free float 7,5% yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Dengan tercapainya free float, maka likuiditas saham dan basis investor pada saham TPIA akan meningkat. Walaupun aksi right issue termasuk sebuah sentimen yang negatif, namun TPIA berhasil menarik antusiasme investor sehingga mengalami oversubscribed. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Berdiri tahun 1989, Chandra Asri bergerak di bidang chemicals sebagai produsen olefins dan polyethylene. Lalu d

Perjalanan Saham CPGT : Bermula dari Investasi Bodong Berakhir dengan Delisting

Image
Too good to be true adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan investasi pada mitra koperasi Cipaganti maupun pemiliknya Andianto Setiabudi. Investasi yang semula terlihat berjalan dengan luar biasa pun berakhir dengan buruk. Andianto yang terlihat sangat sukses dengan bisnis transportasi pun ternyata hanya kosong di dalamnya. Citra Maharlika Nusantara Corpora (CPGT) Berdiri di tahun 1991 dengan nama awal PT Cipaganti Citra Graha, CPGT bergerak di bidang transportasi yaitu layanan jasa rental kendaraan untuk keperluan retail, shuttle, angkutan barang dan paket pernikahan. Perusahaan go public di bulan Juli 2013 dengan melepaskan 10% saham atau 361 juta lembar. CPGT juga memperlebar sayap ke layanan taksi melalui akuisisi PT Pandu Persada Sarana Mukti dan PT Andika Semesta, di tahun 2014 CPGT tercatat memiliki 799 taksi yang beroprasi di wilayah pulau Jawa. Perusahaan juga memiliki divisi penyewaan alat berat untuk keperluan pertambangan, namun kondisi tambang batu bara yang

Melihat Jejak Lo Kheng Hong di Saham PTRO

Image
Masuknya Lo Kheng Hong sebagai investor di saham PTRO mungkin sudah diketahui oleh banyak orang dalam beberapa tahun belakang ini. Hal ini dikarenakan jumlah saham yang dipegang oleh LKH terbilang cukup besar sehingga masuk ke dalam daftar kepemilikan saham di atas 5%. Ini memancing banyak investor untuk meneliti prospek dari saham dengan nama lengkap Petrosea. Informasi lengkap mengenai saham PTRO beserta dengan sejarah, kinerja, dan dividen sudah pernah ditulis di artikel sebelumnya yaitu Saham PTRO dan Kontrak Maruwai 1,2 Triliun Jejak Investasi Lo Kheng Hong Dari beberapa media disebutkan bahwa LKH memegang lebih dari 20 jenis saham dari berbagai sektor dan industri. Namun hanya sedikit saham yang berhasil dideteksi sebagai milik LKH karena tentunya kapitalisasi setiap perusahaan berbeda-beda. Ketika investasi dilakukan di perusahaan yang tidak terlalu besar, maka nama LKH baru bisa terlihat. Hingga saat ini baru 3 perusahaan yang pernah tercatat memiliki nama Lo Khe