Menghitung Waktu Investasi dengan Rule 72
Rule 72 adalah keajaiban matematika yang digunakan untuk menghitung berapa lama suatu investasi berubah menjadi 2 kali lipat. Formulasi ini diciptakan oleh Albert Einstein dengan keunggulan utama terletak pada perhitungan bunga berbunga (compound interest). Warren Buffett juga merupakan salah satu investor yang terbantu dengan Rule 72 sehingga tidak diperlukan rumus yang sulit dalam menghitung tingkat pengembalian.
Sebagai contoh :
Bunga deposito : 6% nett, jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menjadi dua kali lipat adalah 72 : 6% = 12 tahun. Kita dapat mengecek kebenaran formula tersebut dengan melakukan perkalian secara manual seperti angka 100 (modal awal) dikalikan dengan 1.06 (pokok + bunga) sebanyak 12 kali (tahun). Hasil akhir yang diperoleh akan mendekati angka 200 yaitu 201.
Formula ini tidak dapat memberikan angka yang benar-benar tepat, namun memberikan hasil yang paling mendekati sehingga dinilai cukup bermanfaat digunakan sebagai shortcut perhitungan cepat. Adapun angka-angka lainnya yang sering digunakan sebagai pembagi adalah 74, 71, 70 dan 69,3. Untuk tingkat bunga yang lebih tinggi disarankan menggunakan pembagi yang lebih tingi pula untuk hasil yang lebih akurat.
Baca : The Magic of Compound Interest
Beberapa kegunaan Rule 72 dalam perhitungan sehari-hari :
Deposito
Dari perhitungan di atas dengan bunga 6% per tahun telah diketahui bahwa dibutuhkan waktu 12 tahun untuk membuat modal pokok berkembang menjadi 2 kali lipat. Waktu ini terbilang sangat panjang, apalagi saat ini bunga bank di Indonesia cenderung terus turun sedangkan inflasi terus ada setiap tahunnya. Namun deposito masih tetap yang paling favorit mengingat ini adalah instrumen investasi dengan resiko paling rendah.
Kartu Kredit
Per bulan Juni 2017 bunga kartu kredit mengalami penurunan menjadi 2,25% per bulan atau 27% per tahun. Untungnya saat ini kartu kredit tidak menerapkan sistem bunga berbunga sehingga Rule 72 tidak lagi digunakan untuk perhitungan bunga kartu kredit. Rumusnya menjadi simple yaitu 100% : 27% = 3,7 tahun. Hanya dalam waktu tidak sampai 3 tahun pinjaman di kartu kredit dapat menjadi 2 kali lipat.
Jumlah Tahun = 72 : Bunga per Tahun
Sebagai contoh :
Bunga deposito : 6% nett, jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menjadi dua kali lipat adalah 72 : 6% = 12 tahun. Kita dapat mengecek kebenaran formula tersebut dengan melakukan perkalian secara manual seperti angka 100 (modal awal) dikalikan dengan 1.06 (pokok + bunga) sebanyak 12 kali (tahun). Hasil akhir yang diperoleh akan mendekati angka 200 yaitu 201.
Formula ini tidak dapat memberikan angka yang benar-benar tepat, namun memberikan hasil yang paling mendekati sehingga dinilai cukup bermanfaat digunakan sebagai shortcut perhitungan cepat. Adapun angka-angka lainnya yang sering digunakan sebagai pembagi adalah 74, 71, 70 dan 69,3. Untuk tingkat bunga yang lebih tinggi disarankan menggunakan pembagi yang lebih tingi pula untuk hasil yang lebih akurat.
Baca : The Magic of Compound Interest
Beberapa kegunaan Rule 72 dalam perhitungan sehari-hari :
Deposito
Dari perhitungan di atas dengan bunga 6% per tahun telah diketahui bahwa dibutuhkan waktu 12 tahun untuk membuat modal pokok berkembang menjadi 2 kali lipat. Waktu ini terbilang sangat panjang, apalagi saat ini bunga bank di Indonesia cenderung terus turun sedangkan inflasi terus ada setiap tahunnya. Namun deposito masih tetap yang paling favorit mengingat ini adalah instrumen investasi dengan resiko paling rendah.
Kartu Kredit
Per bulan Juni 2017 bunga kartu kredit mengalami penurunan menjadi 2,25% per bulan atau 27% per tahun. Untungnya saat ini kartu kredit tidak menerapkan sistem bunga berbunga sehingga Rule 72 tidak lagi digunakan untuk perhitungan bunga kartu kredit. Rumusnya menjadi simple yaitu 100% : 27% = 3,7 tahun. Hanya dalam waktu tidak sampai 3 tahun pinjaman di kartu kredit dapat menjadi 2 kali lipat.
Saham
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 2008 - 2017 (10 tahun) memberikan imbal hasil sebesar 141%, jika dirata-ratakan maka imbal hasil per tahun adalah 14,1%. Dengan berinvestasi di saham, kita memiliki kesempatan untuk melipatgandakan uang dalam periode 5,1 tahun (72 : 14,1%). Tentunya berbeda jauh dengan deposito yang hanya memberikan imbal hasil 6% per tahun dan cenderung turun terus.
Tapi perlu diingat walaupun saham memberikan hasil yang lebih besar, namun tersimpan juga resiko yang tidak kalah besar. Dalam periode 10 tahun tersebut, terdapat 2 koreksi besar dengan penurunan lebih dari 20% yaitu di tahun 2008 dan 2015. Oleh karena itu sebelum memutuskan berinvestasi di saham, kita perlu mendalami secara serius agar terhindar dari resiko kerugian yang besar.
Baca : Kapan waktu terbaik membeli saham?
Comments
Post a Comment